Barru – Mewakili Bupati Barru, Wakil Bupati Dr. Ir. Abustan A. Bintang, M.Si., menerima secara resmi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Tahun 2025. Penerimaan berlangsung di Baruga Singkerru Adae, Lantai VI MPP Kantor Bupati Barru, Senin (7/7/2025).
Dalam sambutannya, Wabup Abustan menyambut hangat kehadiran para mahasiswa dan mengajak mereka untuk turut serta memperkuat pengembangan potensi desa dengan pendekatan partisipatif.
“Desa Madello dan Lampoko adalah desa pesisir, sementara Desa Kamiri merupakan desa pegunungan dengan sekitar 70 persen wilayahnya berupa hutan lindung. Ketiganya punya potensi besar yang belum tergarap secara optimal,” ujar Abustan.
Ia mencontohkan, saat ini Desa Madello tengah diupayakan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Barru, khususnya lewat pengembangan Pulau Panikiang.
“Pulau ini memiliki kekayaan ekosistem yang luar biasa. Ada hutan mangrove, kelelawar, hingga burung bangau yang hidup berdampingan. Saya minta Kepala Desa Madello menyusun masterplan pengelolaan wisata Panikiang. Lokasinya hanya 15 menit dari daratan, sangat potensial jadi wisata malam, tempat memancing, atau sekadar menikmati ikan bakar segar,” jelasnya.
Sementara itu, Desa Lampoko dikenal sebagai sentra pertanian dan industri pengolahan hasil tani, dengan keberadaan PLTU dan BUMN lain di sekitarnya. Namun, Wabup menyoroti pentingnya edukasi dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Anak-anak muda di Lampoko harus dibekali keterampilan. Di sana ada potensi besar seperti bawang merah dan semangka yang bisa dikembangkan lewat pendekatan teknologi dan pemberdayaan,” katanya.
Berbeda dengan dua desa lainnya, Desa Kamiri masih menghadapi tantangan keterisolasian. Akses jalan yang terbatas dan ketiadaan sinyal komunikasi menjadi kendala utama. Meski demikian, kawasan Rumpia di desa ini telah ditetapkan sebagai destinasi wisata alam oleh Pemkab Barru.
“Keindahannya luar biasa, bahkan bisa dibilang lebih indah dari kawasan Malino. Ada kopi, cengkeh, nanas, dan vila kecil tempat Anda bisa menginap sambil minum kopi langsung dari kebunnya,” ujar Abustan.
Wakil Bupati juga mendorong para mahasiswa untuk turut membantu promosi potensi desa melalui pendekatan storytelling digital.
“Contohlah Bali yang sukses membangun pariwisata lewat narasi yang menarik, walau sebagian besar bersifat mitos atau setengah fiksi. Bantu kami bikin narasi menarik tentang Panikiang, Kamiri, dan Lampoko. Supaya dunia tahu desa kita punya daya tarik,” pesannya tegas.
Menutup sambutannya, Wabup Abustan mengajak seluruh mahasiswa KKN untuk bersungguh-sungguh menjalankan program, menjaga nama baik almamater, serta membangun kedekatan dengan masyarakat.
“Kalau bisa, jangan dulu pulang ke Makassar sebelum program selesai. Jaga sikap, jaga semangat, dan bantu desa berkembang sesuai kapasitas kalian,” pungkasnya.
Sementara itu, Dosen Pendamping Kegiatan (DPK) Mahasiswa KKN Unhas Gelombang 114, Rezky Ramadhani, S.S., M.Litt., menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Barru yang setiap tahun menerima mahasiswa KKN Unhas.
Ia menekankan pentingnya kesinambungan program pembangunan desa, khususnya pada tiga sektor prioritas Kabupaten Barru: pertanian, peternakan, dan pariwisata.
“KKN ini bukan sekadar program akademik, tapi juga media untuk belajar hidup bermasyarakat. Saya harap adik-adik bisa beradaptasi dengan baik di tempat masing-masing,” pesannya.
Sebagai informasi, KKN Unhas Gelombang 114 di Kabupaten Barru menempatkan 22 mahasiswa di tiga desa: Desa Madello, Desa Lampoko, dan Desa Kamiri, dengan fokus pada program inovasi pengembangan desa.
Turut hadir dalam kegiatan ini Pj. Sekda Barru, Plt. Kepala Bappelitbangda, Sekretaris Dinas Pendidikan, Sekretaris DPMPTSP, Camat Balusu, para kepala desa lokasi KKN, serta para mahasiswa dan undangan lainnya.