Barru – Wakil Bupati Barru, Dr. Ir. Abustan Andi Bintang, M.Si., menghadiri dan mengukuhkan Pengurus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 03 Kabupaten Barru Masa Bhakti 2025–2029, yang digelar di kawasan Pantai Laguna, Kecamatan Tanete Rilau, Rabu (6/8/2025).
Dengan mengusung tema “Bersatu dalam Komunikasi bersama Pemerintah dan Masyarakat”, kegiatan ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya dalam penyebaran informasi dan peningkatan konektivitas komunikasi, termasuk di wilayah yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi.
“Negara yang maju adalah negara yang memiliki konektivitas dan informasi yang baik. Salah satu media yang mampu menjembatani komunikasi, khususnya di daerah terpencil, adalah radio. Kehadiran RAPI menjadi sangat penting dalam konteks ini,” ujar Wabup Barru dalam sambutannya.
Wabup Abustan menyoroti masih adanya desa-desa di Kabupaten Barru yang belum memiliki akses jaringan telekomunikasi yang memadai. Dalam kondisi seperti ini, peran RAPI sebagai organisasi berbasis komunikasi radio menjadi sangat strategis, tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga dalam situasi darurat.
“Saya berharap RAPI dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah, membantu menyampaikan informasi penting, dan menjadi solusi atas keterbatasan akses komunikasi di beberapa wilayah,” tambahnya.
Wabup juga mengajak seluruh pengurus RAPI yang baru dikukuhkan untuk aktif mendukung program-program pembangunan daerah, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui komunikasi yang efektif dan menjangkau seluruh lapisan.
Sementara itu, Ketua RAPI Wilayah Sulawesi Selatan, Dr. H. Ilham Arief Sirajuddin (IAS), menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Barru atas dukungan dan kehadiran Wakil Bupati dalam kegiatan ini.
“RAPI memiliki pengalaman panjang sebagai garda terdepan dalam komunikasi darurat. Saat listrik padam dan sinyal hilang, radio tetap bisa diandalkan. Karena itu, saya yakin di bawah kepemimpinan Haji Salamah, RAPI Wilayah Barru akan tumbuh lebih solid dan bermanfaat,” ujar IAS.
Ia menegaskan bahwa kondisi geografis Sulawesi Selatan yang beragam membutuhkan sistem komunikasi alternatif yang kuat untuk menyambungkan antarwilayah, terutama saat terjadi bencana atau kondisi darurat.